Nucleus Accumben dan Murajaah

Nucleus Accumben dan Murajaah

By : Bang Jemmi

Tulisan ini sengaja saya buat agak ilmiah dan agak panjang. Semata agar kita bisa objektif mendudukkan Tahfizh dan Murajaah. Outputnya, kita bisa memberikan cara yang tepat untuk Tahfizh atau untuk Murajaah.

Sebagian orang yang merasa Murajaah lebih sulit dari Menghafal, semata karena tidak mendalami saja fakta ini. Karena sesungguhnya murajaah itu lebih mudah dari menghafal bukan sebaliknya.

Yang terjadi faktanya adalah murajaah lebih malas dari menghafal. Atau bahasa halusnya, murajaah tidak menantang untuk dilakukan daripada menghafal. Salah satunya karena cara kerja Nucleus accumbens.

Nukleus accumbens (bahasa sehari-hari dikenal sebagai pusat kesenangan) adalah wilayah kecil di otak depan yang terlibat dalam jalur penghargaan.
https://radiopaedia.org/articles/nucleus-accumbens

Nucleus inilah yang kemudian melepaskan dopamin. Yakni salah satu senyawa kimia di dalam otak yang dapat meningkatkan suasana hati serta berperan dalam menyampaikan rangsangan ke seluruh tubuh.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16165291/

Dalam buku “Atomic Habits” halaman 124 dikatakan bahwa 100% nucleus accumben teraktifkan sewaktu kita sedang ingin. Sementara itu, hanya 10% yang teraktifkan saat kita sedang suka.

Sederhananya, 100% teraktifkan saat ada harapan akan memiliki sesuatu.
Dan,…. tinggal 10% teraktifkan saat sudah memiliki sesuatu itu.

Inilah jawaban mengapa Murajaah itu lebih malas dari Tahfizh. Karena saat murajaah, Nucleus Accumbens kita hanya teraktifkan 10%. Beda dengan saat menghafal ayat-ayat baru.

Jadi, bagaimana caranya membuat Nucleus Accumbens kita bekerja 100% saat murajaah Hafalan Al Quran? Dan membantu memutqinkan hafalan Siswa-siswa Rumah Quran AEEN. Ikuti tulisan selanjutnya……

[info AEEN]
Oh iya, kelas Sanad dan Sekolah Tahfizh Mutqin (setahun hafal 30 Juz tapa boarding) masih buka pendaftaran yah.

Hubungi tim AEEN
082125778574

Tulisan-tulisan saya lainnya ditaruh di
www.rumahquranaeen.com/blog

Aturan 10 Menit

Aturan 10 Menit

Ini adalah lanjutan tulisan saya kemarin tentang Mulai Dari Yang Mudah
https://www.rumahquranaeen.com/2024/05/20/mulai-dari-yang-paling-mudah/

Aturan 10 menit juga upaya memulai dari yang mudah. Aturan ini sudah digunakan bertahun-tahun oleh siswa saya dalam Membaca, Menghafal atau Murajaah Al Quran.

Secara teknis kita menggunakan Stopwatch untuk menjadi ukuran dari tilawah atau tahfid.

Misalkan dalam tilawah, kita membatasi sekali sesi tilawah hanya dalam 10 menit tidak lebih lalu istirahat.

Setelah itu, kita menuliskan capaian halaman tilawah yang sudah kita lakukan dalam 10 menit tadi.

Kegiatan ini kita ulangi setiap 120 menit, kecuali dalam kondisi tertidur di malam hari.

Dengan demikian biasanya akan ada sekitar 8 sampai 10 sesi setiap harinya. Dan kita tidak memperdulikan berapapun halaman yang sudah kita baca.

Sejak tahun 2013 pola ini sudah saya ajarkan kepada ribuan orang. Alhamdulillah peningkatan tilawah bisa mencapai 2 juz per hari bahkan lebih.

Capaian ini bukan hanya pada satu atau 10 orang, tilawah dengan pola dunia Metode TES ini sudah digunakan oleh 20.000 orang lebih di beberapa negara di Indonesia di dunia.

Bahkan kami sampai mencetak dua jenis Al Quran yang menggunakan Metode TES dengan total mencapai 40.000 eksemplar.

Kami juga sudah membuat aplikasi AEEN yang bisa membantu dalam pencatatan tilawah bahkan hafalan dan murojaah.

Klau dibutuhkan, link-link download sudah kami lampirkan di bagian bawah.

Terakhir, kalau bapak ibu sudah mengaplikasikan aturan 10 menit ini nanti boleh berbagi kepada kami bagaimana hasilnya.

Oh iya, kelas Sanad di AEEN bulan Juni sudah dibuka. Segera aja daftar karena tempat terbatas.

Bang Jemmi

Link pembelian Al Quran
https://www.aeenstore.com/store/MQ==/product/al-quran-akmal-uk-a5-12

Link download aplikasi AEEN
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.qutes.booking&hl=id&pli=1

Kenapa Kami Ambil Sanad

Kenapa Kami Ambil Sanad


Saya sebut kami, karena memang ada 2 yang ditugaskan AEEN untuk ambil sanad. Pertama, saya sebagai Direktur RQA dan satu lagi Ustadzah Sania (Guru Akhwat).

Program yang kami ambil Sanad Riwayat Hafs An Ashim thariq Asy Syatibiah. Artinya, bacaan ini bersambung ke Rasulullah melalui murid Ashim bin Abin Najud yang bernama Abul Amr Hafs bin Sulaiman Al Kufy.

Karena nanti ada lagi Sanad dari jalur murid Ashim yang bernama Syu’bah bin Ayyasy bin Salim al-Hannath al-Nahsyali al-Kufi. Kepada Imam Ashim beliau bermulazamah lama sehingga ia dapat mengkhatamkan Al-Qur’an lebih dari satu kali

Imam Ashim sendiri berguru ke Abu Abdurrahim As Sulami. Sedangkan As Sulami belajar kepada 5 sahabat Rasulullah (Ali bin Abi Thalib, Ustman, Abdullah bin Mas’ud, Zaid bin Tsabit dan Ubay bin Kaab).

Nah, panjang sih cerita ini. Saya sudahi dulu, nanti aja pembahasan jalur sanad ini.

Kembali ke pertanyaan, kenapa kami ambil sanad. Jawabannya : kami ingin memastikan bahwa bacaan yang kami ajarkan selama ini kepada siswa RQA itu sesuai dengan bacaan Rasul. Minimal menurut Imam Hafs.

Meskipun tidak semua guru bersanad, namun ke depannya kami akan bina guru-guru RQA dengan standar yang sama seperti kami ambil sanad. Harapannya, guru-guru RQA bisa mengajar hal serupa kepada muridnya.

Maka meski siswa RQA tidak ambil sanad,namun kualitas bacaannya semakin mendekati benar. Insya Allah

Sebagai catatan : Insya Allah kami juga diberikan wewenang untuk memberikan sanad bin nadhzar kepada pihak lain.

Info RQA :
https://rumahquranaeen.com

Tahsin :
https://rumahquranaeen.com/tahsin

Tahfizh Dewasa :
https://rumahquranaeen.com/tahfizh-dewasa

Tahfizh Anak :
https://rumahquranaeen.com/tahfizh-anak

Bang Jemmi

====================
Jalur perawi
====================
21. Muhammad bin Qosim Al-Baqari
22. Ahmad Al-Baqari
23. Abdurrahman bin ‘Amr Al-Ujhuri
24. Ibrahim Al-‘Abidi
25. Ali Al Haddadi Azhary
26. Abdullah bin Abdil Azhim Ad Dasuqi
27. Al Fadhili Ali bin Abi Layla
28. Misbah Ibrahim Wadn Ad Dasuqi
29. Rizki Abdullah bin Marjuni (guru kami)
30. Jemmi Gumilar bin Isa Tresnawan bin Oman Suparman

Oh iya, kelas Sanad bulan Juni sudah dibuka, silahkan daftar

Mulai Dari Yang Paling Mudah

Mulai Dari Yang Paling Mudah

Kalau kita ingin menambah kebiasaan baru menghafal atau membaca Alquran, maka mulailah dari yang paling mudah.

Mulailah dari “mengambil dan melihat Al Quran”

Bangun kebiasaan baru, mengambil Al Quran setiap bangun tidur dan sesudah shalat wajib. Cukup niat dan lakukan seperti itu selama beberapa hari.

Kalau sudah diambil, bisa dilihat sebentar (1 menit) dan boleh taruh lagi. Lakukan hal ini tiap bangun tidur dan sehabis shalat wajib.

Tidak harus langsung membacanya, yang penting sudah bisa mengambil dan melihat Alquran itu adalah prestasi. Hargai itu dengan membaca Hamdalah.

Berarti nanti ada enam kali kita mengambil Alquran dan membukanya walaupun sebentar…. Yakni 1 kali saat bangun tidur dan 5 kali selesai menunaikan shalat wajib.

Bangun kebiasaan ini selama kurang lebih 10 hari atau 30 hari untuk hasil yang maksimal. Niscaya kita akan dapatkan hasil yang melebihi ekspektasi.

Gagasannya adalah membuat kebiasaan yang sangat mudah sehingga bisa kita lakukan. Yang penting adalah menguasai kebiasaan memulai sesuatu.

Ingat!!! Allah tidak pernah menurunkan Al Quran untuk membuat kita susah.

Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu (Nabi Muhammad) supaya engkau menjadi susah.
(QS Thoha : 2)

Bang Jemmi

Oh iya, Kelas Pengambilan Sanad di AEEN untuk Bulan Juni sudah buka pendaftaran.

www.rumahquranaeen.com

Senangnya Punya Anak Hafal Al Quran

Senangnya Punya Anak Hafal Al Quran

Senangnya punya anak hafal Al Quran….. Dan sukses di dunia serta akhirat.

Senangnya, ga bisa tergambarkan oleh fikiran kita. Pokoke seneng buanget 👏

Namun, bisa jadi

  1. Bapak/Ibu ga mau anak hafal Al Quran, yg penting sukses karir
  2. Ga penting sukses karir, asal hafal Al Quran
  3. Pengen anak sukses karir dan sekaligus hafal Al Quran.

Kalau Bapak/Ibu memilih no 2 dan 3, maka lanjutkan baca.

Saat ini, sebenarnya orang tua ga perlu memilih. Dengan ilmu dan teknologi yang ada kini, anak² kita bisa hafal Al Quran sekaligus sukses karir dunianya.

Dengan penemuan metode baru saat ini menghafal Quran jadi lebih mudah sesuai dengan karakternya sebenarnya.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surat al-qamar di 4 ayat yaitu ayat 17, ayat 22, 32 dan ayat 40.

Sungguh, Kami benar-benar telah memudahkan Al-Qur’an sebagai pelajaran. Maka, adakah orang yang mau mengambil pelajaran?

Jadi sebenarnya saat ini orang tua tidak perlu khawatir kalau anaknya nanti tidak bagus dalam akademisnya gara-gara menghafal Quran.

Karena sudah banyak bukti anak-anak yang hafal Quran dan bagus secara akademis atau bahkan yang sudah dewasa bagus secara karir.

Insya Allah dalam 10 pertemuan akan kami bahas di Sekolah Orang Tua.

Silakan klik link di bawah ini
⬇️⬇️⬇️⬇️
https://rumahquranaeen.com/sot

3 Langkah Agar Anak-anak Hafal Al Quran

3 Langkah Agar Anak-anak Hafal Al Quran

Cuma 3 sebenarnya langkah membuat anak² di rumah hafal Al Quran. Dan sukses karir sekolahnya.

Ini sih Berdasarkan pengalaman kami membesarkan tiga anak yang Alhamdulillah dua anak pertama sudah selesai setoran 30 juz.

Memang selesai setara 30 juz bukan berarti selesai akan ada tahap-tahap selanjutnya Tapi minimal tahap ini selesai.

Nah tiga langkah yang tadi saya sampaikan di atas adalah

  1. persiapan
  2. pelaksanaan dan
  3. evaluasi.

Untuk persiapan itu mencangkup pertama membuat visi, memahami kendala, mempersiapkan rumah, memahami cara mengajar, menyiapkan orang rumah dan memahami prinsip Tahfizh.

Nah di masa pelaksanaan kita harus tahu cara menghafal yang efektif, cara murojaah efisien, dan membiasakan Tilawah.

Baru di bagian akhir kita berbicara tentang kurikulum sebagai alat awal untuk selanjutnya dievaluasi.

3 langkah ini sebenarnya yang menjadi kunci agar anak kita tetap sukses akademisnya atau sukses karirnya dan tetap bisa menjadi penghafal Alquran.

Info lanjut klik disini
⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️
https://rumahquranaeen.com/sot