Saya sebut kami, karena memang ada 2 yang ditugaskan AEEN untuk ambil sanad. Pertama, saya sebagai Direktur RQA dan satu lagi Ustadzah Sania (Guru Akhwat).
Program yang kami ambil Sanad Riwayat Hafs An Ashim thariq Asy Syatibiah. Artinya, bacaan ini bersambung ke Rasulullah melalui murid Ashim bin Abin Najud yang bernama Abul Amr Hafs bin Sulaiman Al Kufy.
Karena nanti ada lagi Sanad dari jalur murid Ashim yang bernama Syu’bah bin Ayyasy bin Salim al-Hannath al-Nahsyali al-Kufi. Kepada Imam Ashim beliau bermulazamah lama sehingga ia dapat mengkhatamkan Al-Qur’an lebih dari satu kali
Imam Ashim sendiri berguru ke Abu Abdurrahim As Sulami. Sedangkan As Sulami belajar kepada 5 sahabat Rasulullah (Ali bin Abi Thalib, Ustman, Abdullah bin Mas’ud, Zaid bin Tsabit dan Ubay bin Kaab).
Nah, panjang sih cerita ini. Saya sudahi dulu, nanti aja pembahasan jalur sanad ini.
Kembali ke pertanyaan, kenapa kami ambil sanad. Jawabannya : kami ingin memastikan bahwa bacaan yang kami ajarkan selama ini kepada siswa RQA itu sesuai dengan bacaan Rasul. Minimal menurut Imam Hafs.
Meskipun tidak semua guru bersanad, namun ke depannya kami akan bina guru-guru RQA dengan standar yang sama seperti kami ambil sanad. Harapannya, guru-guru RQA bisa mengajar hal serupa kepada muridnya.
Maka meski siswa RQA tidak ambil sanad,namun kualitas bacaannya semakin mendekati benar. Insya Allah
Sebagai catatan : Insya Allah kami juga diberikan wewenang untuk memberikan sanad bin nadhzar kepada pihak lain.
==================== Jalur perawi ==================== 21. Muhammad bin Qosim Al-Baqari 22. Ahmad Al-Baqari 23. Abdurrahman bin ‘Amr Al-Ujhuri 24. Ibrahim Al-‘Abidi 25. Ali Al Haddadi Azhary 26. Abdullah bin Abdil Azhim Ad Dasuqi 27. Al Fadhili Ali bin Abi Layla 28. Misbah Ibrahim Wadn Ad Dasuqi 29. Rizki Abdullah bin Marjuni (guru kami) 30. Jemmi Gumilar bin Isa Tresnawan bin Oman Suparman
Oh iya, kelas Sanad bulan Juni sudah dibuka, silahkan daftar
Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. (QS Ali Imran : 200)